Dunia Anak dalam Seni Rupa, Nostalgia Lewat Toples Impian
Berbeda lagi dengan Yogi Assidiqi, melalui karya intalansinya dia menghadirkan sepeda yang dibagian roda diberi gelas plastik bekas.
Dimana ketika sepeda itu diputar akan menimbulkan suara seperti sepeda motor.
Dalam karya tersebut Yogi ingin menggambarkan bahwa dunia masa kecilnya dan masa kecil anak sekarang sangat berbeda.
Tidak ada lagi jalan dari tanah dan balap sepeda dengan suara paling leras.
“Saya ingin menunjukkan bahwa dulu anak-anak tidak ada yang main gadget tetapi semua larut dalam permainan tradisional yang dimainkan secara nyata,” kata Yogi.
Pameran yang berlangsung selama 23 hari ini menghadirkan 21 karya lukis dan 2 karya instalansi.
Kelompok Kolektif Sektor Kotor sendiri merupakan kelompok mahasiswa dari jurusan seni rupa murni Unesa.
(dia/nur/jpg)