Dunia Dilanda Pandemi, Jeff Bezos Makin Sugih
jpnn.com - Pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang membuat perekonomian banyak orang berantakan justru membuat bos Amazon Jeff Bezos bertambah kaya.
Pria Amerika Serikat (AS) yang menjadi orang paling tajir dengan kekayaan USD 145 miliar itu tengah mengalami lonjakan pendapatan karena makin banyak orang berbelanja secara daring dari rumah pada masa pandemi.
Bezos yang memulai Amazon pada 1994 di garasi rumahnya masih memiliki 11 persen saham emiten berkode AMZN itu. Pada Februari lalu setiap lembar saham AMZN masih dihargai USD 1.689.
Namun, awal Mei lalu harga setiap lembar saham Amazon sudah di atas USD 2.000. Pada kuartal pertama 2020, perusahaan e-commerce itu meraup pendapatan USD 75,5 miliar.
Sejarah mencatat Bezos telah menjadi orang pertama dengan kekayaan di atas USD 100 miliar. Pengusaha kelahiran 12 Januari 1964 itu diperkirakan akan terus menjadi triliuner paling tajir sampai 2026.
Minat investor pada saham AMZN pun melonjak. Bezos berencana menghabiskan USD 4 miliar dari laba Amazon untuk langkah-langkah melindungi perusahaan yang bermarkas di Seattle itu dari dampak COVID-19.
Amazon pun telah merekrut 17.500 pegawai tambahan pada kuartal terakhir. Meski pegawai tambahan itu bersifat sementara guna menghadapi lonjakan permintaan yang tinggi pada saat ini, namun mereka diperkirakan akan dipertahankan.
Bezos juga menjanjikan upah lebih tinggi bagi pekerja yang dibayar berdasar jam, serta tes COVID-19 secara reguler bagi seluruh pegawai Amazon. Memang rencana itu menghabiskan banyak uang, namun untuk jangka panjang Amazon diperkirakan akan menjadi perusahaan terbesar di dunia.