Dunia Maya Harus Jadi Ruang Sehat dan Damai
Suhardi mengungkapkan, para duta damai dunia maya ini adalah anak muda yang punya banyak followers (pengikut) di media sosial.
Menurut Suhardi, mayoritas anak muda adalah pengguna dunia maya sehingga mereka rentan terpengaruh konten radikal.
Mereka juga memiliki keinginantahuan tinggi dan emosi yang masih labil sehingga mudah dipengaruhi.
“Alasan itulah yang membuat kami membentuk duta damai dunia maya untuk menyebarkan pesan damai dengan bahasa milenial dan dengan gaya anak muda,” kata Suhardi.
Perwakilan Kedubes Maroko Mostafa Nakhlaouimr mengaku gembira diundang dan bisa menyaksikan langsung pelatihan duta damai dunia maya di Kaltim.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga sangat berguna bagi dunia dalam melawan terorisme. (jos/jpnn)