Dunia Tak Akan Membiarkan Tiongkok Berlagak Seperti Raja di Laut China Selatan
jpnn.com, WASHINGTON - Amerika Serikat dengan tegas menolak klaim Tiongkok atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan. Klaim tersebut dinilai tidak berdasar dan menjadi sumber konflik antara Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Kami memperjelas: klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan benar-benar melanggar hukum," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Senin (13/7).
AS telah lama menentang klaim teritorial Tiongkok yang luas di Laut China Selatan dengan mengirimkan kapal perang secara teratur melalui jalur laut strategis itu. Namun, komentar Pompeo itu mencerminkan nada yang lebih keras.
"Dunia tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya," kata Pompeo.
Kedutaan besar Tiongkok di Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan Washington sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok makin tegang selama enam bulan terakhir atas penanganan Beijing terhadap pandemi COVID-19, cengkeramannya yang semakin ketat terhadap Hong Kong dan penumpasannya terhadap komunitas Muslim Uighur di Tiongkok.
Beijing secara rutin menjabarkan ruang lingkup klaimnya dengan mengacu pada apa yang disebut sembilan garis putus-putus yang meliputi sekitar sembilan persepuluh dari Laut China Selatan seluas 3,5 juta kilometer persegi di peta Tiongkok.
"Ini pada dasarnya adalah pertama kalinya kami menyebutnya tidak sah," kata Chris Johnson, seorang analis dari Pusat Studi Strategis dan Internasional. "Tidak apa-apa untuk mengeluarkan pernyataan, tapi apa yang akan kamu lakukan?" (ant/dil/jpnn)