Duta Damai Jaga Dunia Maya dari Propaganda Terorisme
Dalam fenomena ini, kata Hendri, kelompok teroris secara fasih dan cerdas memanfaatkan jaringan internet sebagai metode dan alat baru dalam propaganda, indoktrinasi maupun rekrutmen.
Dia menambahkan, teroris lama lebih mengandalkan pada pola rekrutmen melalui hubungan kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, dan lembaga keagamaan dan dilakukan dengan cara-cara tertutup dan pembaiatan langsung.
“Saat ini kita menyaksikan fenomena baru yang menjadikan media online (website, media sosial, dan social messenger) sebagai sarana propaganda dan rekrutmen. Pola rekrutmennya pun telah berubah dengan perekrutan terbuka dan pembaiatan tidak langsung yakni baiat melalui media atau dikenal ba’at online,” papar mantan Dansatintel Bais TNI ini. (jos/jpnn)