E-KTP Palsu Bukan Dicetak di Kamboja, Tapi...
jpnn.com - jpnn.com -Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Zudan Arief Fakrulloh mengatakan pelaku pemalsuan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) kiriman dari Kamboja, diduga mendapatkan blanko e-KTP rusak dari 20 kelurahan di DKI Jakarta.
"Pemalsu ini dapat blanko rusak atau tercecer di dinas atau kelurahan. Setelah lacak dari alamatnya, (bahan untuk membuat,red) KTP elektronik (palsu,red) didapat dari 20 kelurahan di DKI," ujar Zudan di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/2).
Dengan fakta ini, Zudan mengingatkan petugas di kelurahan maupun di Dinas Dukcapil di seluruh Indonesia, berhati-hati menempatkan e-KTP yang rusak.
"Jangan letakkan sembarang tempat. Bisa diambil orang, lalu tutup, laminating lagi dengan data lain (pada fisik e-KTP,red)," ucap Zudan.
Sementara itu untuk data yang dicantumkan pada fisik e-KTP (bukan data pada chip), para pemalsu kata Zudan, kemungkinan menggunakan sumber data kependudukan yang sudah diunggah sebelumnya untuk kebutuhan pemilu. Selain itu, juga bisa berasal dari kartu keluarga (KK) yang hilang, atau diperoleh dari KK yang salah entri tapi tidak dimusnahkan.
"Analisis kami, ini bukan dicetak di Kamboja. Karena bahan bekasnya dari Indonesia, laminating, lalu dibawa ke kamboja, untuk mengecoh. Bisa lagi besok lusa mungkin kiriman datang dari Tiongkok. Ini mengecoh saja, seolah-olah ada impor, karena kalau dari luar negeri jadi heboh," pungkas Zudan. (gir/jpnn)