Echa, Tidur Dari 10 Oktober Belum Bangun
Gejala tertidur lama baru terlihat sekitar Mei lalu. Saat itu Echa tertidur selama 7-8 hari.
Secara terpisah, dr Yanti Fitria, psikiater RSUD Ulin Banjarmasin, mengatakan, gejala yang dialami Echa dalam dunia medis disebut hipersomnia.
Penyebabnya bisa beraneka macam. Di antaranya, masalah saraf atau penyakit lain yang menyertai.
''Untuk pengobatan, dilihat dulu penyebabnya. Jika karena fisik, pengobatan dilakukan terhadap fisiknya. Begitu pula jika faktor sosial, lingkungannya yang perlu diperbaiki," terangnya.
Dia menambahkan, hipersomnia memerlukan perhatian khusus karena waktu tidur yang relatif lama berdampak buruk terhadap fisik si penderita.
Terlebih, pasien kekurangan asupan makanan dan minuman.
''Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terhadap pasien, sebaiknya perlu penanganan medis yang lebih tepat," tandasnya. (mof/ay/ran/c7/ami/jpnn)