Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Edan, Kapal Perang Pesanan Kemenhan Dipreteli Maling

Kamis, 27 Juni 2019 – 21:52 WIB
Edan, Kapal Perang Pesanan Kemenhan Dipreteli Maling - JPNN.COM
Kapal perang pesanan Kemenhan dipreteli maling. Foto: Radar Banten

jpnn.com, SERANG - Kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang sedang dibuat di galangan kapal PT Anugerah Buana Marine (ABM), di Jalan Raya Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, dipreteli maling, Selasa (26/6) malam. Tujuh pelaku pencurian berhasil diamankan polisi.

Pada bulan November 2012 Kemenhan memesan satu kapal perang jenis bantu cair minyak (BCM) ke PT ABM Bojonegara. Pemesanan kapal itu dibiayai oleh APBN 2011 sebesar Rp 160 miliar.

BACA JUGA: Hamdalah, DPR Setujui Anggaran Rp 126,5 Triliun untuk Pertahanan

Kapal BCM yang dibuat di Bojonegara itu memiliki spesifikasi cukup besar. Panjang kapal mencapai 95,50 meter, lebar 17,50 meter. Kapal itu juga menggunakan sepasang mesin berkekuatan 6100 HP yang menghasilkan kecepatan maksimal 18 knot. Nantinya, kapal tersebut dapat mengangkut cairan minyak sebanyak 5.000 matrik.

Proses pembuatan itu direncanakan rampung selama 24 bulan. Material kapal direncanakan menggunakan 100 persen kandungan lokal dan dikerjakan oleh tenaga ahli dalam negeri. Namun hingga 2019, kapal tersebut belum juga rampung.

BACA JUGA: Ada Usul Bela Negara Naik Level Jadi Wajib Militer, Menhan Merespons Begini

Chief Security PT ABM Muhammad Arifudin membenarkan peristiwa pencurian material kapal tersebut. Namun, tujuh pelaku dapat diamankan polisi sebelum berhasil membawa besi hasil curian dengan menggunakan perahu.

“Pelakunya masuk lewat jalur laut dan memasukkan alat pemotong juga melalui jalur laut. Jumlah sekira sepuluh orang (pelaku-red), tetapi yang tertangkap hanya tujuh orang,” katanya.

November 2012 Kemenhan memesan satu kapal perang jenis bantu cair minyak (BCM) ke PT ABM Bojonegara. Pemesanan kapal itu dibiayai oleh APBN 2011 sebesar Rp 160 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News