Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Efek Harga Kedelai Mencekik, Perajin Tempe Tahu Mogok Jualan, Sabar Ya Bun!

Sabtu, 19 Februari 2022 – 15:30 WIB
Efek Harga Kedelai Mencekik, Perajin Tempe Tahu Mogok Jualan, Sabar Ya Bun! - JPNN.COM
Efek harga kedelai yang sangat tinggi, perajin tempe dan tahu akan mogok berjualan. Ilustrasi perajin tahu: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan harga kedelai dunia menyebabkan keresahan berbagai pihak. Pasalnya, kenaikan tersebut berimbas pada produk turunannya, seperti tempe dan tahu di pasaran.

Sejumlah pedagang mengaku telah mengetahui informasi tersebut dan berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan harga kedelai karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.

Salah satu pedagang sayur di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengatakan tidak menjual tempe dan tahu selama tiga hari, terhitung mulai tanggal 21-23 Februari 2022.

"Siap-siap nanti Senin enggak jualan tempe dan tahu dulu," ungkap Dwi kepada JPNN, Sabtu (19/2).

Berdasarkan pantauan JPNN di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, harga tempe masih bervariasi tergantung ukuran mulai Rp 3.000, Rp 5.000, Rp 8.000, dan Rp 10 ribu per papan.

Harga tahu masih sama dikisaran Rp 4.000- Rp 10 ribu tergantung jenis dan ukuran.

"Harganya masih stabil, kedelainya mahal, kalau terus berlanjut ya bingung juga, paling nanti ukurannya jadi kecil," ujar Dwi.

Menanggapi kenaikan harga kedelai, Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta akan melakukan mogok produksi dan berjualan pada 21-23 Februari 2022.

Efek harga kedelai yang sangat tinggi, perajin tempe dan tahu akan mogok berjualan. Mereka tidak akan membuat tempe dan tahu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News