Efek pada Kota Bersejarah bagi 3 Agama Setelah Turki Diguncang Gempa
Hanya saja, banyaknya tempat-tempat suci yang ditutup membuat pariwisata Antakya lesu.
“Kota kami memiliki banyak tempat kuno. Sayangnya, kami mengalami kerugian besar. Saya berarap kami bisa segera membangun lagi dan turis akan kembali,” kata Diloh, pemandu wisata di Antakya.
Adam Ali, warga Antakya yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak, menyatakan kotanya memiliki sejarah kuno yang harus diletastarikan.
“Setiap kali kami membangun lagi kota ini, kami perlu melindungi budayanya,” ujar pria berusia 24 tahun itu.
Adam mengaku memiliki banyak teman dari Kristen, Yahudi, Alawi, dan juga Muslim Sunni.
Namun, kini banyak temannya yang memilih meningalkan Antakya.
“Mereka mengaku tidak punya apa-apa lagi di kota ini, dan mungkin mereka tidak akan kembali,” katanya.
Meski demikian, warga Antakya yang memilih pindah ke kota lain itu tetap menganggap penting budaya di daerah asal mereka.