Ekonom: APBN Tak Dipersiapkan untuk Menghadapi Resesi Dunia
Direktur Data Indonesia Herry Gunawan menyoroti perekonomian tanah air yang masih rapuh dan daya beli masyarakat sangat lemah. "Kinerja penerimaan negara pada 2019 mengkhawatirkan, karena realisasinya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Herry dalam kesempatan itu.
Menurut Herry, Januari-Agustus, penerimaan negara dan hibah baru mencapai 55 persen. Turun dibanding pementara periode yang sama tahun lalu yang sudah mencapai 61 persen. "Dalam kondisi tersebut, defisit anggaran hingga akhir 2019 kemungkinan mencapai Rp 305 triliun," jelasnya.
Akibat kondisi ini, lanjut Herry, pemerintah berpeluang untuk semakin rajin mencari utang yang lebih besar untuk menutup defisit anggaran. "Utang selalu jadi solusi. Padahal saat ini, risikonya semakin tinggi," ungkapnya.
Herry mengibaratkan, ekonomi Indonesia saat ini seperti tubuh manusia yang kondisinya sedang meriang. Seluruh persendian terasa nyeri. "Namun obat generik yang diberikan masih sama, ilusi," tegas Herry. (boy/jpnn)