Ekonom Indef: Program Food Estate Bisa Berkembang Pesat
"Kemudian ada juga kabar yang menggembirakan tentang keberhasilan food estate di Humbang Hasundutan. Barangkali ini adalah jalan keluar agar bangsa ini bisa menekan impor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Munaji.
Sejak awal, Munaji sudah mengira bahwa program food estate bisa menjadi program percontohan yang memiliki tingkat keberhasilan diatas 80 persen. Apalagi, program tersebut dikerjakan dengan sentuhan teknologi serta dukungan benih dan bibit unggul.
“Pangan strategis yang berbasis Pajale (padi, jagung, kedelai) itu adalah komponen pangan yang sudah terkawal. Terlebih teknologi benih sampai pupuk juga sudah tersedia. Jadi, sekali lagi saya kira ini adalah kabar baik karena panen padi dan horti sudah berjalan sangat bagus," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Hortikukultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengatakan secara umum perkembangan food estate di Sumatera Utara terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Hal ini terlihat dari tingginya hasil produksi serta terbentuknya badan usaha koorporasi bersama.
"Kelompok usaha bersama atau koorporasi ini bahkan dikelola langsung oleh para petani dan memiliki mitra yang lengkap dari offtaker, sehingga nanti merekalah yang meneruskan keberlanjutan usaha ini. Pemerintah hanya akan mengawalnya sampai 2 tahun. Ke depan petaninya yang akan mengelola dari hulu sampai hilir," katanya.
Sebagai informasi, saat ini food estate Sumatera Utara khusus pada komoditas tahap I memiliki luas area 215 hektar dengan ketinggian lahan di atas 1500 MDPL. Dulunya, lahan ini merupakan vegetasi paku pakuan, alang-qlang dan semak belukar.
"Sekarang, alhamdulillah kita sudah panen untuk komoditas bawang merah sebanyak 6 ton per hektar dan kentang 13 ton per hektar. Sementara untuk komoditas bawang putih baru akan dipanen pada akhir Mei mendatang karena prosesnya yang memang cukup lama. Yang jelas kami terus pacu pengembanganya," tutupnya.(jpnn)