Eks Dubes RI untuk Rusia Sebut Putin Tak Berniat Jajah Ukraina
jpnn.com, JAKARTA - Duta besar Indonesia untuk Rusia 2016-2020, M. Wahid Supriyadi, mengatakan invasi yang dilakukan terhadap Ukraina saat ini merupakan pelajaran sekaligus tekanan dari Presiden Vladimir Putin terhadap negara tetangganya itu.
"Jadi sebenarnya perang ini sebagai pelajaran, sebagai pressure dari Rusia. Bukan untuk menduduki satu wilayah (di Ukraina) untuk Rusia," katanya dalam Kajian Mingguan Pengajian Prancis secara daring, Jakarta, Rabu.
Wahid mengatakan invasi itu terjadi karena Ukraina berupaya menjadi bagian dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Serangan Rusia ke Ukraina juga dipicu oleh kekhawatiran Rusia atas ekspansi NATO di Eropa Timur, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Rusia.
"Karena ini adalah buffer zone, buffer states. Artinya kalau ada NATO di situ, ada peralatan-peralatan militer di depan pintu dia, secara geopolitik ini merupakan ancaman," katanya.
Oleh karena itu, Wahid menduga bahwa Rusia akan menghentikan invasinya jika Ukraina menghentikan usahanya untuk bergabung dengan NATO.
"Apakah Anda (Ukraina) menyerah, kemudian netral dan tidak masuk NATO, maka (serangan) itu selesai, atau diganti dengan pemerintahan yang pro-Rusia," katanya.
Wahid mengatakan ada banyak demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat atas serangan Rusia ke Ukraina. (ant/dil/jpnn)