Eksotisme Itu Bernama Vismaya Navamika
jpnn.com - Event fashion berkelas di Indonesia Timur, Surabaya Fashion Parade (SFP) dihelat mulai kemarin (11/5). Bertempat di Convention Center Tunjungan Plaza, karya dari tujuh desainer papan atas Indonesia resmi membuka gelaran tahunan tersebut.
Mereka adalah Natalia Soetjipto, Embran Nawawi, Esa Yuri, Bramanta Wijaya, Yunita Kosasih, Elizabeth Njo May Fen, dan Interim. Lewat sentuhan emas mereka, batik yang selama ini terkesan tradisional mampu disulap menjadi ragam busana yang memiliki cita rasa tinggi.
Seperti yang ditunjukkan oleh Natalia Soetjipto. Lewat karyanya yang bertema Tanjung Bumi, desainer muda berprestasi asal Surabaya itu berhasil memadukan dua unsur timur sekaligus. Pertama batik khas Tanjung Bumi Bangkalan yang merupakan representasi Jawa Timur, dengan pola cutting dan asesoris khas Tiongkok yang merupakan bagian penting dari Asia Timur.
Menurut alumnus Melbourne School of Fashion itu, rancangannya kali ini terinspirasi dari para permaisuri raja di Jawa Kuno. "Gaya berbusana di jaman itu kan mendapat sentuhan dan pengaruh dari Tiongkok. Nah, eksotisme itu yang ingin saya munculkan kembali," katanya.
Total ada 21 karya Natalia yang dipamerkan kemarin. Semuanya memadukan dua unsur warna saja, yakni merah maroon dan blue navy. Kesan oriental semakin kentara lantaran pola sapuan make up dari Eddy Rizaldy yang fokus menata mata dengan tampilan gadis Tiongkok. Tak berhenti di situ, busana tersebut makin hidup lewat pemakaian asesoris dari Le Ciel Design milik Yuling.
Menurut pemilik brand Natsoe itu, perkembangan fashion di Indonesia semakin pesat. Masyarakat kini sudah makin berani mengeksplore kebutuhan mode mereka. "Jujur, itu memberikan semangat tersendiri bagi kami, para desainer untuk berkarya," jelas perancang busana yang karyanya pernah digunakan finalis Miss World itu.
Perkembangan fashion di Indonesia, khususnya kawasan timur juga diamini oleh Embran Nawawi. "Tak hanya soal warna, corak dan pola cutting pun kini semakin berani ditampilkan. Tentu ini sebuah sinyalemen positif bagi industri fashion tanah air. Nah, agar semakin berkembang, memang dibutuhkan event-event fashion macam ini," tegasnya.
Surabaya Fashion Parade 2016 sendiri merupakan event tahunan yang sudah dihelat sebanyak 9 kali. Mengambil tema Vismaya Navamika, yang dalam bahasa sansekerta artinya sembilan yang agung, SFP mencoba memotret eksotisme dan keanggunan batik dari kacamata busana mewah. "Dan, ternyata memang berhasil. Itu yang kami banggakan," ujar Dian Apriliana, promotions manager Tunjungan Plaza Surabaya, yang menjadi otak terpenting dari helatan tersebut. (jpnn/pda)