Ekspor Lambat, Beban Utang Makin Berat
Kamis, 08 November 2012 – 07:21 WIB
Dia menerangkan, membaiknya kinerja ekspor diproyeksi mulai terjadi ketika ada peningkatan harga pada komoditas strategis, seperti produk-produk perkebunan dan pertambangan. Seperti diketahui, saat ini harga komoditas perkebunan, misalnya kelapa sawit anjlok hingga 50 persen. "Kalau naik lagi (harga komoditas) itu mempengaruhi betul," terangnya.
Sebagai catatan, BI menilai defisit APBN masih berada dalam batas aman. Pendapatan dan Belanja Negara (PBN) untuk semester pertama 2012 mengalami defisit sebesar Rp 36,11 triliun, atau 0,42 persen terhadap Pendapatan Domectic Bruto (PDB). Angka defisit ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan target defisit yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebanyak Rp 190,11 triliun, atau 2,23 persen terhadap PDB. Kenaikan pada belanja negara terutama disebabkan oleh kenaikan biaya subsidi, kenaikan biaya modal dan biaya lainnya. (gal/kim)