Elektabilitas Demokrat Naik Setelah Dukung Prabowo, Tomi: Berkat Simpati Publik
Sedangkan kenaikan elektabilitas Demokrat disebabkan oleh tambahan suara dari basis pemilih yang sebelumnya tidak memilih Partai Demokrat.
“??Ketika ditanya sikap politik pasca pencabutan dukungan Demokrat terhadap Anies Baswedan sebagai bakal Capres, 9,6 persen responden yang sebelumnya tidak memilih Partai Demokrat menyatakan akan memilih Partai Demokrat. Sebaliknya, 5,4 persen responden yang pernah memilih Partai Demokrat, mengatakan tidak akan memilih Partai Demokrat. Dengan demikian, Partai Demokrat ternyata memperoleh tambahan suara 4,2 persen dari seluruh total responden,” kata Sufy.
Empat parpol lain yang ada di Senayan, mengalami penurunan elektabilitas. Elektabilitas Golkar turun dari bulan Juni sebesar 10,8 persen menjadi 8,7 persen pada bulan September, Nasdem, dari 8,4 persen menjadi 7,2 persen dan PKS dari 7,2 persen menjadi 6,0 persen,” lanjut Sufy, panggilan akrabnya.
Basis Pemilih Bergeser, Elektabilitas Capres Berubah
Selain itu, survei juga memetakan pergeseran basis pemilih, mengikuti perubahan dukungan terhadap bakal Capres.
“Pasca keputusan Demokrat untuk mencabut dukungan dari Anies dan mendeklarasikan dukungan pada Prabowo, basis Demokrat yang mendukung Anies, menyusut dari 79 persen pada Juni menjadi tinggal 11,9 persen pada September,” urai Sufy.
“Sebaliknya ada pergeseran dukungan yang signifikan dari basis pemilih Demokrat yang memilih Prabowo dari 14 persen pada Juni, menjadi 57,3 persen pada September, sisanya bergeser mendukung Ganjar Pranowo,” kata Doktor ilmu politik lulusan Unair ini lebih lanjut.
Pergeseran basis pemilih ini berdampak pada elektabilitas tiga bakal Capres yang hendak berlaga.