Elektabilitas Jokowi Tidak Mendongkrak PDIP
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby menyatakan, tingginya elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi tidak mampu mendongkrak elektabilitas partainya yakni PDI Perjuangan. Hal itu terlihat dari stabilnya elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini.
Berdasarkan survei yang dilakukan LSI tanggal 12 September sampai 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1200 responden, elektabilitas PDIP sebesar 18,7 persen.
"Elektabilitas PDIP cenderung stagnan. Pada bulan Oktober 2012 elektabilitasnya 17,2 persen, bulan Maret 2013 18,8 persen, dan bulan Oktober 2013 18,7 persen," kata Adjie saat memaparkan hasil survei bertajuk "Indeks Capres Pemilu 2014 : Capres Rill Versus Capres Wacana" di kantor LSI, Jakarta, Minggu (20/10).
Adjie menjelaskan, stabilnya elektabilitas PDIP memperlihatkan bahwa elektabilitas Jokowi tidak bisa dikonversi untuk suara partai berlogo kepala banteng moncong putih ini.
"Asosiasi dari Jokowi terhadap PDIP masih lemah. Sehingga elektabilitas PDIP tidak terlalu terdongkrak," ujar Adjie.
Meski elektabilitas stabil, Adjie menambahkan, PDIP menjadi salah satu partai yang akan menguasai Pemilihan Umum 2014 bersama Partai Golkar dan Partai Demokrat.
"Mengacu pada survei terbaru LSI pada Oktober 2013, jika pemilu dilaksanakan pada hari ini maka tiga partai teratas adalah Partai Golkar, PDIP dan Partai Demokrat," ujar Adjie.
Adjie menuturkan, Partai Golkar memiliki elektabilitas sebesar 20,4 persen, PDI Perjuangan 18,7 persen, dan Partai Demokrat 9,8 persen.