Elektabilitas Jokowi Turun Terus
jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat calon presiden di Pilpres 2019 terus turun.
Awalnya hasil survei menyebutkan, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Jokowi adalah sebesar 65 persen. Namun saat ini menurun hingga 42,6 persen.
Penurunan angka elektabilitas Jokowi tersebut hanya karena adanya dukungan yang diberikan oleh Partai Golkar.
"Sebelum Golkar dukung Jokowi, elektabilitasnya di atas 50 persen. Tapi setelahnya, menurut survei SMRC, elektabilitas Jokowi pada Juni 2017 adalah 34 persen. Litbang Kompas, elektabilitasnya pada April 2017 hanya 42,6 persen," ungkap Mucchtar Effendi, pengamat politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8).
Kendati demikian, sambung Muchtar, komitmen partai berlambang pohon beringin untuk mendukung pencalonan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang adalah sebuah kewajaran.
Namun, hingga kini dukungan itu dianggap sebagai fiksi belaka, bila sesuai data saat ini. Artinya, Golkar tidak bekerja maksimal untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi. Kemungkinan lainnya adalah, bias dari status tersangka Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.
Sejatinya, lanjut Muchtar, apabila ingin menang, sebagai calon presiden petahana pada pilpres 2019, Jokowi harus memiliki tingkat elektabilitas di atas 60 persen.
"Angka elektabilitas Jokowi 65 persen yang diklaim Golkar itu rasional saja, tapi sebatas fiksi," tukasnya.