Emil Dardak: Pandemi Pasti Bisa Diatasi dengan Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan, dalam menangani COVID-19, Pemrov Jatim melakukan refocusing dan realokasi APBD 2020 sebesar Rp 2,38 triliun.
Anggaran tersebut mencakup aspek pemulihan ekonomi melalui berbagai program, mulai padat karya hingga proyek-proyek yang menyerap tenaga kerja.
“Termasuk di dalamnya ada upaya mendorong dunia usaha kembali pulih,” kata Emil Dardak dalam seminar online bertema ”Managing Day After Tomorrow” yang digagas Grup Konsultan Dayalima dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, di platform Zoom, baru-baru ini.
Emil melanjutkan, Pemprov Jatim menerapkan tiga komponen intervensi dampak Pandemi Covid-19. Pertama Jaring Pengaman Social, kedua Insentif, lalu Fasilitasi Ekonomi.
Garis besarnya, Jaring Pengaman Sosial atau Social Safety Net ditujukan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Lalu di Insentif ada Restrukturisasi Kredit untuk Pelaku Ekonomi Kecil terdampak, termasuk yang menjadi debitur di Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim serta yang menjadi debiur program kredit dana bergulir Pemprov Jatim.
Sementara di bagian Fasilitasi Ekonomi di antara Cash for Work ditujukan untuk mitigasi risiko Covid-19. Lalu agar selaras Business Continuity Plan menjaga keberlangsungan dunia usaha di antaranya dengan penyemprotan disinfektan di lokasi-lokasi ekonomi strategis. Serta untuk UMKM kita melakukan refocusing fasilitasi UMKM di sector paling terdampak melalui jalur pemasaran alternatif.
Emil meyakini, dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat tantangan ini pun akan bisa dilalui.
”Pemprov Jatim yakin dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan dunia usaha, situasi ekonomi yang sulit ini bisa kita lewati dengan baik. Dan nanti pasca-pandemi, dunia usaha bisa segera bangkit,” tegas Emil.