Yesayas: KPSN Komit Berantas Mafia Sepak Bola Indonesia
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para undangan dari beragam latar belakang itu. Senyampang masih dalam suasana Lebaran, atas nama pribadi, keluarga dan KPSN, Suhendra menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.
Menurut Suhendra, Presiden Jokowi memberikan perhatian yang lebih terhadap kondisi persepakbolaan nasional dan PSSI yang tengah dirundung berbagai masalah, mulai dari match fixing atau pengaturan skor pertandingan, carut-marutnya pengelolaan organisasi PSSI, hingga mandulnya prestasi sepak bola nasional.
Perhatian serius itu, kata Suhendra, ditunjukkan Jokowi dengan menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri untuk membabat habis mafia sepak bola. Presiden ingin PSSI dibersihkan dari oknum-oknum nakal.
“Untuk itu, sebagai insan sepak bola yang mendambakan negeri ini berprestasi di kancah dunia, sudah sepatutnya kita memberikan dukungan kepada Bapak Jokowi,” jelasnya.
Karena masa tugas Satgas Antimafia Bola Polri tidak diperpanjang, kata Suhendra, untuk menuntaskan pemberantasan match fixing, KPSN akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami sudah meminta KPK untuk melakukan audiensi. Jangka panjang membersihkan PSSI dan persepakbolaan nasional dari praktik suap dan korupsi, KPSN telah mendaftarkan komisionernya sebagai calon pimpinan KPK,” cetus pendiri Hadiekuntono’s Institute (research, intelligent, spiritual) ini.
BACA JUGA: Mayat Bayi Perempuan Terbungkus Kain Kafan Dibuang di Kampung Bulak Depok
Sampai berakhir masa tugasnya, 21 Juni 2019, Satgas Antimafia Bola menetapkan 17 orang sebagai tersangka.