Empat Pelajaran Positif dari Ridwan Kamil
jpnn.com - JAKARTA - Sikap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menegaskan tak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta, dinilai memberi contoh bagi kepala daerah lain. Paling tidak menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, ada empat hal yang patut ditiru dari langkah Ridwan.
Pertama, sikap tersebut mencerminkan kalau Ridwan Kamil taat pada azas peraturan perundang-undangan. Karena pada saat mendaftar sebagai calon kepala daerah, setiap pasangan calon menuliskan dalam formulir pendaftaran untuk sanggup menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun penuh.
"Ridwan Kamil memberi contoh bagaimana mematuhi periode masa jabatan yang telah dituliskannya sendiri," ujar Masykurudin, Senin (29/2).
Kedua, pria yang akrab disapa Kang Emil itu dinilai memenuhi tanggung jawab janji pada saat kampanye. Ia memberikan contoh bagaimana janji kampanye tidak hanya digunakan untuk menggaet suara pemilih, tapi juga menjadikannya sebagai kontrak sosial yang harus dipertanggungjawabkan.
Ketiga, Ridwan Kamil memberi contoh bagaimana mewujudkan keinginan warga lokal dipimpin orang yang berkualitas dan mempunyai kedekatan dengan masyarakat. Karena selama ini dalam banyak pengalaman Pilkada, seringkali aspirasi masyarakat pemilih atau anggota partai politik, dikalahkan oleh kepentingan elit.
Keempat, Ridwan menunjukkan kalau dirinya bukan "kutu loncat". Meskipun ada partai politik yang akan mengusungnya dan hasil survei paling mengunggulkannya, Kang Emil tetap berpikir jernih dan memandang jauh ke depan. Berpikir dengan kepentingan jangka pendek dan aji mumpung jauh-jauh disingkirkannya, untuk kepentingan bersama yang lebih besar dan berkelanjutan.(gir/jpnn)