Empat Perampok Ditangkap, Satu Tewas Ditembak
jpnn.com - TANGERANG - Lima dari tujuh kawanan rampok yang menyatroni rumah mantan pejabat di Jalan Adam Malik, Perumahan Departemen Luar Negeri (Deplu), Kelurahan Larangan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang akhirnya tertangkap, sejak Jumat hingga Senin (18/8).
Seorang di antaranya, Gunawan (40) tewas terkena timah panas karena melawan saat melarikan diri dari tangkapan anggota Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Kota di tempat persembunyiannya di Purwokerto, Jawa Tengah. Empat tersangka lainnya ditangkap tanpa melakukan perlawanan. Polisi masih memburu enam terduga lainnya yang menjadi kawanan ini.
Empat tersangka lainnya yang ditangkap, yakni Sug (42), Suk (40), AR (48), dan Wil (45). Para tersangka langsung dibawa ke Kota Tangerang dan hingga Selasa (19/8) ini masih menjalani pemeriksaan.
"ÂKasus ini masih terus dikembangkan. Kami masih mendalami terus kasus ini terkait adanya pengakuan dari tersangka atas hasil dari aksi di dua tempat dengan hasil aksi, yakni Rp 1 miliar dan Rp 850 juta," kata Kasat Reskrim Polres Metropolitan Tangerang AKBP Suratmo kepada wartawan, kemarin
Dari pengakuan para tersangka, kata Suratmo, mereka telah melakukan aksi di beberapa daerah, termasuk Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa Barat, hingga Jawa Tengah. Aksi terakhir kawanan ini adalah merampok rumah Agus Sudrajad (65), mantan pejabat di Kementerian Luar Negeri.
Setelah melumpuhkan seisi rumah itu, kawanan rampok yang menggunakan cadar berwarna gelap saat beraksi di rumah itu,memawa kabur uang tunai Rp350 juta, perhiasan, telepon genggam, laptop, dan lainnya dengan total kerugian mencapai Rp1 miliar.
Selain itu, Sutarmo membenarkan, kawanan ini diduga merupakan bagian dari teroris karena mengacu aksi yang dilakukan dengan mengincar uang tunai dalam jumlah besar.
"ÂAwalnya lima orang ditangkap Polres Banyuwangi sewaktu melakukan penggrebekan karena diduga teroris, Jumat pekan lalu. Ternyata dari hasil pemeriksaan dua dari mereka adalah tersangka perampok di Ciledug,"Â jelas Sutarmo.