Empat Tahun, Orang Kaya di Indonesia Naik Lipat Dua
Rabu, 19 Oktober 2011 – 06:26 WIB
Beberapa tahun terakhir, ada integrasi antara industri perbankan dan industri keuangan lain, seperti pasar modal, asuransi, dan dana pensiun. Hal ini memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan wealth management di Indonesia, di samping kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini. "Namun perkembangan itu tentunya harus tetap diiringi dengan penjelasan mengenai profil risiko yang benar kepada nasabah," tukasnya.
Menurut ANZ Retal Banking Director Authony Soewandy, jumlah orang kaya di Indonesia banyak yang tidak terdeteksi. Hal itu diperkirakan karena orang kaya banyak yang menempatkan dananya di luar negeri seperti Singapura. Kemungkinan itu terjadi karena suku bunga di Indonesia cenderung lebih tinggi. "Kami lihat banyak orang yang punya tabungan diatas Rp 500 juta tapi tidak terdeteksi," tuturnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah menyatakan, ke depan, bank harus meningkatkan kapasitas pegawainya agar lebih terlatih dan memiliki skill dalam mengatur perencanaan uang dan mengenal seluruh produk perbankan. "Banyak bahaya yang memiliki layanan wealth management yang juga menawarkan non bank produk, tetapi Sumber Daya Manusia (SDM)-nya tidak mendukung," jelasnya. (wir/kim)