Empat Tokoh Terpopuler Ini Bakal Bersaing di Pilgub Jatim

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei untuk menakar keterpilihan tokoh yang menjadi bakal calon kepala daerah Jawa Timur 2018. Direktur Executive LKPI, Chaerudin Affan mengatakan bahwa survei itu juga untuk menguji para tokoh di Jatim dan nasional.

Menurut dia, tokoh yang masuk radar survei itu adalah Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.

Dia menjelaskan, dari sisi popularitas Khofifah meraih 78,3 persen, La Nyalla 78,1 persen, Tri Rismaharini dan Saifullah Yusuf sebesar 77,6 persen. Kemudian, Azwar Anas 63,7 persen, Budi Sulistyono 61,3 persen, Nurwiyatno 58,2 persen, dan Nurhayati
46,3 persen.

Affan menambahkan hasil survei menemukan bahwa masyarakat Jatim lebih memilih La Nyalla sebagai tokoh yang dianggap pantas menggantikan posisi Soekarwo sebagai gubernur. “La Nyalla meraih perolehan suara sebesar 79,8 persen,” kata Affan dalam keterangannya, Rabu (13/9).

Sedangkan Risma memperoleh 78,4 persen, Khofifah 77,8 persen, Gus Ipul meraih 76,3 persen dan Budi Sulistyono meraih 64,7 persen serta Azwar Anas 62,7 persen.

Affan mengatakan, hasil survei terhadap masyarakat Jatim soal kemampuan para tokoh dalam mengatasi masalah ekonomi, mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dan juga bebas korupsi kembali jatuh kepada La Nyalla.

Menurut dia, La Nyalla dipilih sebanyak 23,1 persen, disusul Risma 19,2 persen, Khofifah 18,3 persen dan Gus Ipul 13,1 persen. Kemudian, Budi Sulistyono 6,1 persen, Azwar Anas 5,3 persen, Nurwiyatno 3,2 persen dan Nurhayati 1,8 persen.

Affan mengatakan, dari keseluruhan hasil survei menunjukkan bahwa hanya empat tokoh yang akan saling bersaing memperebutkan kursi panas gubernur Jatim nantinya.

“Tapi waktu untuk para tokoh untuk meningkatkan keterpilihannya di hadapan publik masih sangat terbuka dengan melakukan sosialisasi,” tegasnya.