Enam Tahun, Robben 28 Kali Perawatan
PREDIKAT Si Manusia Kaca memang pantas disandang Arjen Robben. Winger Bayern Muenchen dan timnas Belanda itu dipaksa menghabiskan libur musim dingin (winter break) Bundesliga musim ini dengan rutinitas terapi atas luka dalam di lutut sendinya.
Itu merupakan cedera mayor ke-28 Robben dalam kurun waktu enam tahun terakhir (bersama Chelsea, Real Madrid, dan Bayern). Itu sekaligus cedera ketiganya musim ini meski kompetisi masih separo jalan.
Robben mengalami cedera itu kala Bayern mengalahkan Augsburg dua gol tanpa balas di babak 16 besar DFB Pokal (4/12). Robben yang membuka skor saat laga baru berjalan empat menit dipaksa meninggalkan lapangan 12 menit berselang usai bertabrakan dengan kiper Marwin Hitz.
Cedera itu cukup memukul Robben. Bukan semata karena pemain 29 tahun itu melewatkan laga penahbisan Bayern sebagai herbsmeister (jawara paro musim Bundesliga) kontra Hamburger SV (14/12). Atau gagal ambil bagian dalam sukses FC Hollywood -julukan Bayern - meraih Piala Dunia Antarklub di Maroko (21/12).
"Saya juga sangat kecewa karena cedera ini datang ketika kebugaran saya sangat bagus sejak awal musim dan tengah dalam performa puncak," kata Robben sebagaimana dilansir Sudddeutsche Zeitung.
Gaya permainan Robben yang kerap ingin mengelabui lawan sembari mendribel bola membuatnya rentan jadi sasaran tebas. Tapi, Robben yang mengoleksi 81 gol dalam 140 laga bersama Bayern itu menyangkalnya.
"Saya bermain di liga-liga besar Eropa dan tidak ada yang mengeluhkan gaya permainan saya. Lagipula, masih ada wasit yang seharusnya memberikan perlindungan kepada setiap pemain," ujar pencetak gol kemenangan 2-1 Bayern di final Liga Champions musim lalu itu.
Gara-gara kerap dibekap cedera, Robben pernah mempertimbangkan keinginannya untuk pensiun dini dari lapangan hijau. Tapi, niat itu diurungkannya seiring suntikan dari Louis van Gaal, mantan pelatih Bayern yang kini menangani timnas Belanda. (dns)