Endus NII, Intelijen Dinilai Lemah
Senin, 09 Mei 2011 – 12:02 WIB
Karena itu, lanjut dia, langkah yang seharusnya dilakukan oleh Kapolda adalah memperkuat jaringan intelijennya. ”Kita semua tahulah, untuk di Polri, fungsi inteijen kepolisian yang paling kuat ada pada Densus 88 anti teror Mabes Polri, banyak sudah kasus tindak terorisme terungkap oleh mereka. Nah, saat ini apakah sudah ada prestasi besar yang diungkap oleh bagian intelijen kepolisian selain Densus 88? Bukan hanya di Lampung, di seluruh Indonesia saja, saya tidak pernah mendengarnya,” ungkapnya.
Padahal, menurut dia, fungsi intelijen adalah sebagai pendeteksi atau pencegah dini agar tidak terjadi suatu tindakan melanggar hukum atau lainnya. ”Nah, kalau sudah banyak korban aksi perekrutan NII seperti di Lampung ini, dimana fungsi intelijen kepolisian? Kalau sudah terjadi itu namanya bukan tugas intelijen lagi, tetapi menjadi tugas reserse,” katanya.
Rizani menambahkan, LPW berharap Kapolda segera melakukan langkah-langkah penguatan intlijennya. ”Para anggota intelijen juga seharusnya disebar ke daerah memantau dan mencari data serta informasi di lapangan terkait NII ini,” pungkasnya.