Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Enzo Dikaitkan dengan HTI, Moeldoko: Nanti Akan Ketahuan

Senin, 12 Agustus 2019 – 14:57 WIB
Enzo Dikaitkan dengan HTI, Moeldoko: Nanti Akan Ketahuan - JPNN.COM
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Enzo Zenz Allie. Foto: diambil dari tniad.mil.id

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP Moeldoko tidak mau menyalahkan mekanisme rekruitmen calon taruna Akademi Militer (Catar Akmil) TNI, dengan lolosnya Enzo Zenz Allie (18) yang dikaitkan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Moeldoko menyatakan bahwa dugaan proses rekruitmen itu merupakan domainnya TNI yang memiliki mekanisme untuk menyeleksi seseorang menjadi prajurit militer. Kasus seperti Enzo ini pun menurutnya memang bisa terjadi.

"Memang bisa terjadi, tapi istilahnya bukan kecolongan. Artinya, bahwa sesuatu itu undetected. Tetapi ingat, di TNI itu penilaiannya terus-menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalau muncul penyimpangan perilaku," ucap Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/8).

BACA JUGA: Enzo, Yatim Keturunan Prancis yang Lancar Baca Alquran Itu Lulus jadi Taruna Akmil, Lihat Videonya

Dengan munculnya berbagai informasi yang viral di media sosial, hal itu juga memungkinkan bagi TNI secara institusi melakukan pemeriksaan ulang terhadap catar keturunan Prancis itu.

"Mungkin. Saya belum koordinasi lagi sama panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," jelas mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko juga meminta adanya data bahwa tiga persen anggota TNI terpapar radikalisme dievaluasi kembali. Dia pun meyakini akan ada kebijakan di internal TNI untuk mengevaluasi hal itu. Termasuk kemungkinan pengaruh lingkungan.

"TNI pasti evaluasi. Sebagai feedback yang bagus TNI pasti lihat itu, karena dalam teori pimpinan personel ada itu. Tour of area dan tour of duty. Tour of area itu seseorang taruh di mana, selesai sekolah taruh di mana lagi. Kalau tour of duty itu menjabat berapa lama, enggak boleh terlalu lama," jelas Moeldoko. (fat/jpnn)

Menurut Moeldoko, kasus seperti Enzo memang bisa terjadi tetapi istilahnya bukan kecolongan.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close