Epidemiolog UI Beberkan Fakta Terkait Varian Covid-19 Lokal, Masih Bisa Bermutasi Lagi
Yunis menuturkan varian virus bisa berkembang kapan saja tanpa menunggu prevalensi Covid-19 banyak.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tergolong mudah bermutasi dan hingga saat ini sudah ada 11 varian.
Yunis menyebut dari 11 varian itu, yang mengkhawatirkan atau dikategorikan variants of concern yakni Alpha dari Inggris, beta dari Afrika Selatan, Gamma dari Brasil, dan Delta dari India hingga sekarang ini.
Dia menambahkan suatu varian diidentifikasi sebagai variant of concern jika terkait tiga hal yakni penularan bersifat cepat, gejala klinisnya sangat berbeda tidak hanya menyerang sistem pernapasan saja, serta mempengaruhi efektivitas vaksin.
"Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa terjadi pada misalnya satu gen, dua gen, dan tiga gen," kata dia.
Yunis menyebutkan juga varian Alpha memiliki mutasi satu gen, dan gen yang bermutasi adalah gen penularan. Varian Delta bermutasi dua gen yakni pada gen penularan dan gen adaptasi, yang mana penularannya lebih cepat dari varian Alpha, dan bahkan bisa beradaptasi terhadap antibodi yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alami karena terinfeksi Covid-19 maupun dari vaksinasi.
"Adanya sifat baru tersebut membuat varian Alpha dan Delta sebagai varian baru," tegas Yunis.
Yunis mengatakan mutasi pada virus masih mungkin terjadi di masa mendatang. Namun, untuk mengetahui ada tidaknya sifat fenotipe baru, maka perlu terus dilakukan genomic surveillance atau pengurutan genom virus.