Epson Garap Pasar Proyektor Premium
jpnn.com - JOGJA – Masih ada ceruk pasar proyektor yang berpotensi digarap. Salah satunya adalah market premium. Sebab, belum banyak yang menyediakan produk itu. Kemarin Epson meluncurkan proyektor laser kelas atas, EB-L25000U, yang diklaim pertama di dunia dengan kekuatan 25 ribu lumens.
Tingginya lumens membuat proyektor tersebut memiliki kecerahan warna dan putih di atas rata-rata. Dengan demikian, gambar yang dihasilkan tetap terang di luar ruangan dan di tempat luas. ’’Pasar proyektor dengan lumens yang tinggi diperkirakan tumbuh 125 persen pada 2020,’’ jelas Regional General Manager Southeast Asia Printers & Visual Instruments Division Siew Jin Kiat di Hotel Royal Ambarrukmo, Jogjakarta, kemarin.
Proyektor itu bukan tanpa alasan diandalkan untuk menggarap pasar premium. Sebab, harganya setara dengan mobil mewah, yakni Rp 1,3 miliar belum termasuk PPN. Tingginya harga membuat pasar proyektor itu lebih segmented. ’’Cocoknya untuk penyewaan, pementasan, serta instalasi di tempat yang luas,’’ katanya.
Pementasan saat ini memang lazim memanfaatkan permainan proyektor agar lebih menarik. Sebab, proyektor bisa menampilkan gambar atau video pendukung. Yang membutuhkan video mapping pun bisa memanfaatkan proyektor yang mendukung resolusi 4K itu.
Semalam Epson mencoba memproyeksikan mapping di Candi Prambanan. Candi setinggi 47 meter tersebut menjadi semakin menarik dengan tampilan proyeksi terkait dengan sejarah pembangunannya pada pertengahan abad ke-9.
Senior Manager Product marketing Riswin Li menambahkan, harga setinggi itu memang baru diterapkan terhadap produk Epson. Karena itu, dia menyatakan, proyektor dengan 25 ribu lumens tersebut membuat perusahaan menyasar segmen baru. ’’Terutama video mapping, konser, dan auditorium yang berukuran sangat besar,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Product Marketing Manager Visual Product Zanipar Siadari belum bisa menjawab target Epson dalam menjual produk tersebut. Dia hanya memprediksi proyektor dengan 25 ribu lumens itu akan berkembang di Indonesia. Jadi, mereka mau mengambil pasar tersebut terlebih dulu.
’’Nanti akan kami decide share yang diambil karena memang penggunanya sangat khusus,’’ ucapnya. Epson semakin percaya diri melepas proyektor premium tersebut karena sudah ada beberapa partner yang menunjukkan minat dan penawaran. Bagi Zanipar, saat ini perlu disediakan dulu produk serta persiapan channel-nya. Setelah itu, konsumen baru mengambil keputusan.