Era Gibran: Kilas Balik Pertumbuhan Ekonomi Kota Solo
Oleh: Ahmad HujaeriSementara itu, pendidikan yang berkualitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fondasi yang tak tergantikan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten.
Heckman dan Masterov (2007) menegaskan bahwa investasi pada pendidikan anak-anak dan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja dewasa akan memberikan hasil jangka panjang yang besar dalam meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Solo bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan yang membutuhkan perencanaan dan tindakan nyata.
Dengan mempertimbangkan teori-teori ekonomi yang relevan dan mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang didukung oleh kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Solo dapat meraih pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memberikan manfaat yang merata bagi seluruh warganya.
Kepemimpinan Gibran di Solo, meskipun baru dan relatif singkat, telah menunjukkan langkah-langkah penting dalam pertumbuhan ekonomi hanya dalam dua tahun.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam lanskap ekonomi kota selama masa jabatannya sebagai wali kota.
Dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sejak 2016, mencapai puncaknya pada tahun 2019 dengan 5,78%, kemudian terkendala pada 2020 akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan pertumbuhan menjadi -1,76%.
Namun, setelah Gibran menjabat, pertumbuhan ekonomi segera pulih dan bahkan mencatat lonjakan signifikan hingga 6,25% pada 2022, melebihi kinerja tahun-tahun sebelumnya.