Era Jennifer Lawrence Sudah Tamat?
Libbey juga mengkritik penggambaran sosok Egorova yang tidak lengkap. Jesse Hassenger dari AV Club, di sisi lain, menyatakan bahwa durasi sebenarnya bukan masalah besar.
Yang jadi perkara, Red Sparrow tidak memberikan kesan kuat buat penonton. ’’Penyampaiannya oke, namun tidak menegangkan atau membikin penasaran,’’ tegas Hassenger. Dia memberikan nilai B- buat film itu.
Walau mendapat kritik dari sana sini, film rilisan 20th Century Fox itu tetap diapresiasi sejumlah kalangan. Waktu peluncurannya bertepatan dengan memanasnya hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat.
Meski demikian, sutradara Lawrence enggan menyebut filmnya politis. Dia tidak menyangkal ada beberapa bagian film yang relevan dengan kondisi sekarang.
’’Namun, inti film ini tetap ada pada pengembangan tokoh utama,’’ tegas sutradara yang sudah empat kali berkolaborasi dengan J.Law tersebut.
Dia juga membantah filmnya hanya mengisahkan sisi seksi sang mata-mata. ’’Film ini, kurasa, lebih cerdas. Tidak sekadar rayu-merayu,’’ tegasnya.
Namun, ungkapan itu tidak senada dengan pengakuan J.Law. Aktris yang melejit lewat tetralogi The Hunger Games tersebut mengaku risi saat harus beradegan tanpa busana.
Maklum, sesuai dengan novel, karakter Egorova digambarkan merayu Nate Nash, mata-mata CIA yang diperankan Joel Edgerton.