Erick Thohir vs Djoko Santoso, Siapa Unggul?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, peran ketua tim pemenangan untuk masing-masing pasangan peserta Pilpres 2019 sangat strategis, layaknya kapten dalam permainan sepak bola.
Menurut dia, posisi ketua tim sukses penting dalam beberapa hal. Pertama, untuk mendongkrak elektabilitas capres dan cawapres, manajemen tim pemenangan pasangan kandidat secara keseluruhan.
"Apabila salah dalam memilih ketua tim pemenangan maka bisa bunuh diri politik bagi calon tersebut. Oleh karena itu, tak boleh salah mengambil ketua tim pemenangan," ucap Pangi kepada JPNN, Sabtu (8/9).
Kedua, ketua tim punya tugas strategis membaca mapping elektoral secara mendalam dan memiliki banyak strategi jitu. Dia harus memahami dan tahu betul bagaimana membaca fenomena trend perilaku pemilih rasional, sosiologis dan pemilih psikologis, serta piawai dan mahir memainkan sentimen publik (underdog effect).
Kemudian, dia harus paham manajemen isu yang positif terhadap kandidat, piawai dan mahir meng-counter nagitive campaign, mengerti betul soal program apa yang sedang dibutuhkan pemilih, memahami personal branding dan paham akan kelemahan capresnya dan capres lawan politiknya (down grade), mampu menjawab dan memainkan strategi serangan darat dan udara.
Ketiga, dia menjadi corong utama untuk menjangkau ke berbagai ceruk segmen pemilih dan grassroot komunitas. Ketua tim pemenangan tidak cukup hanya soal generasi muda. Kuncinya adalah yang punya pengalaman panjang dalam pemenangan, punya kapasitas, narasi, literasi, konten, kridibel, disiplin serta memiliki loyalitas tingkat.
"Jangan sampai ada yang main dua kaki atau penyusup yang disusupi tim lawan," ucap pengamat yang beken disapa dengan panggilan Ipang.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga mengatakan bahwa ketua tim pemenangan yang muda memang dibutuhkan untuk menjawab aspirasi dan kehendak generasi melenial. Namun muda saja tidak cukup, dia juga harus sudah matang.