Eropa Ramai-Ramai Dukung Palestina Berdaulat
Dukungan dari negara-negara Eropa itu mengubah pandangan dunia terhadap Palestina. Jika sebelumnya hanya negara-negara miskin dan kecil yang mendukung pemerintahan Mahmoud Abbas, kini negara-negara kuat Eropa melakukan hal yang sama. Tetapi, Prancis dan Jerman tetap enggan memberikan dukungan terhadap Palestina demi menghindari konflik dengan Israel.
Di sisi lain, beberapa pengamat politik internasional mengkritisi sikap Eropa tersebut. Salah satunya, Sir Geoffrey Nice, penasihat Ratu Elizabeth II yang juga bekerja pada Mahkamah Kriminal Internasional PBB untuk Yugoslavia (ICTY). Menurut dia, Eropa hanya setengah hati mendukung Palestina. Sebab, mereka menghalangi niat Palestina untuk menjadi anggota Mahkamah Kriminal Internasional (ICT).
’’Eropa memberikan bantuan berlimpah pada Palestina dan mengecam pembangunan permukiman Yahudi di wilayah sengketa, tapi tidak mendukung upaya Palestina untuk mendapatkan keadilan lewat ICT,’’ jelas Nice kepada The Independent. Dengan menjadi anggota ICT, Palestina akan mempunyai kesempatan menyeret Israel ke meja hijau atas genosida dan kejahatan perang yang dilakukan.
Dalam setiap kesempatan, ujar dia, negara-negara Eropa selalu mengarahkan Palestina agar mau menyelesaikan konflik dengan Israel melalui perundingan. Tetapi, kesepakatan damai tidak kunjung tercapai dan Palestina tidak menyerah. Akhir bulan ini, Palestina mengajukan draf resolusi ke Dewan Keamanan (DK) PBB yang berisi tuntutan kepada Israel agar mengakhiri pendudukan.(AFP/theindependent/huffingtonpost/washingtonpost/aljazeera/hep/c20/ami)