Erwin Aksa: Mayoritas Warga Makassar Inginkan Pemimpin Baru
jpnn.com, MAKASSAR - Ketua Tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), Erwin Aksa bicara terkait tren elektabilitas empat kandidat Pilwalkot Makassar 2020, yang dirilis sejumlah lembaga riset selama tiga bulan terakhir.
Erwin telah malang melintang di dunia politik, di mana dia pernah menjadi king maker duet Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.
"Pengalaman saya di Pilkada sebelumnya, kalau tren paslon sudah naik, bakal naik terus. Kalau sudah turun, biasanya turun terus dan susah untuk didongkrak," terang Erwin, Senin, (23/11).
Dari September hingga pekan pertama November 2020 ini, ditemukan fakta dari tiga lembaga survei (SMRC, CRC, dan SSI) bahwa pasangan nomor urut 1 Danny-Fatma mengalami kemerosotan elektabilitas hingga 3% atau dari 41,9% merosot ke 38,5%.
Sementara rival terberatnya, Appi-Rahman di waktu dan lembaga survei yang sama menunjukan tren elektabilitas yang melejit hingga menyentuh angka 13% atau dari 17,8% meroket ke 30%.
Sedangkan jumlah swing voters cukup tinggi. Terbaru dari Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) yang melakukan survei pada 1-8 November 2020 menyatakan swing voters mencapai 30,98%.
Dari hasil bisa dilihat bahwa meski calon petahana unggul namun trennya terus menurun dari waktu ke waktu.
"Lebih dari 60 persen ingin ada pemimpin baru. Angka itu semakin menguat bahkan bertambah. Karena dari pemimpin sebelumnya tidak sesuai harapan mereka. Trend Appi naik ekponensial. Danny turun, karena masyarakat mulai sadar banyak kerjanya yang mangkrak, banyak korupsi, kebohongan publik dan sebagainya," tegas Erwin.