Esta Indonesia Dirikan Rumah Pintar Budi Daya Walet Pertama di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - PT Esta Indonesia mendirikan rumah pintar budi daya walet pertama di tanah air yang terletak di Desa Donggulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Rumah pintar tersebut sebagai bentuk jawaban atas tantangan pemerintah dengan mengembangkan berbagai teknologi terapan melalui riset bersama CV Nore Inovasi untuk meningkatkan kualitas produksi sarang burung walet dari hulu hingga ke hilir.
“PT Esta Indonesia berkomitmen dalam mengembangkan teknologi untuk mendukung berkembangnya industri sarang burung walet di Indonesia,” kata Director Research & Manufacturing Development PT Esta Indonesia Dion Rochyati dalam keterangan yang diterima, Jumat (19/5).
Dion mengatakan perusahaan sebelumnya sudah berhasil mengembangkan teknologi dalam memproses sarang burung walet dengan tanpa melibatkan bahan kimia, ramah lingkungan, dan tetap menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan standar pengolahan bahan pangan internasional.
“Rumah budi daya walet smart ini adalah salah satu teknologi yang kami kembangkan untuk menjaga kualitas dan juga meningkatkan produktivitas di hulu industri ini, yaitu budi daya,” ujar Dian Rochyati.
Indonesia merupakan negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia. Jumlah produksi sarang burung walet mencapai lebih dari 80 persen dari total produk dunia.
Walet sarang putih (aerodramus fuciphagus) yang merupakan jenis burung penghasil sarang yang bisa dikonsumsi adalah spesies endemik kawasan Asia Tenggara. Dan itu hanya bisa dijumpai dan dibudidayakan di Indonesia dan negara sekitarnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan sekitarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai USD 517,03 juta dengan volume 1.505,5 ton pada 2021. Melihat potensi ekonomi yang dihasilkan, maka sarang burung walet menjadi salah satu komoditas ekspor andalan di sektor peternakan Indonesia yang diharapkan pemerintah untuk terus meningkat setiap tahunnya.