Fadel Serius Ngurusi Garam
Dirikan Yayasan Pemberdayaan Garam RakyatSabtu, 29 Oktober 2011 – 16:22 WIB
Masalah ini ditengarai berkaitan dengan kepentingan besar kaum neo liberalisme (neolib) yang lebih mementingkan keuntungan pribadi ketimbang kesejahteraan petani garam. “Akhirnya kan sempat ada ribut-ribut dengan Menteri Perdagangan, dan akhirnya dicapai perjanjian untuk menaikkan iuran. Toh, impor masih tetap berjalan lewat jalan macam macam, harga beli tetap rendah. Nah, Pak Fadel menyusun rencana bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara ini dalam konteks garam adalah meningkatkan produksi garam, sekaligus membantu petani garam. Beliau tetap berkomitman dan berpihak pada yang lemah, meskipun sekarang bertada di posisi civil society,” beber Amir.
Fadel, kata Amir, menilai membuat garam itu ternyata tidak sulit, tidak perlu teknologi tinggi. Lantas kenapa harus mengimpor? “Fadel menyadari bahwa masalahnya terletak pada sistem yang menghimpit petani garam dan produksi garam. Oleh sebab itu sistem inilah yang harus dibongkar, itu beliau sadari betul, meskipun harus berhadap-hadapan dengan kaum neolib, dengan pengusaha dan importir garam,” tandasnya.
Amir mengungkapkan, sejak Fadel dicopot, banyak petani garam mengirimkan pesan singkat ke ponsel Fadel, mempertanyakan bagaimana nasib mereka selanjutnya. Bahkan tak sedikit yang datang langsung menemui Fadel untuk mengungkapkan kegelisahan. (sam/jpnn)