Fadli Zon Blusukan di Kamp Rohingya, Begini Ceritanya
“Ini harus dihentikan dengan langkah politik. Jelas yang terjadi denhan ernis Rohingya adalah genosida dan pemusnahan etnis. Kita tak bisa mengabaikan dan menutup mata,” tegasnya.
Saat ini, mayoritas pengungsi di Cox’ Bazar adalah anak-anak. Jumlahnya mencapai lebih dari 500 ribu jiwa.
Dari jumlah itu, 30 ribu anak-anak sudah yatim piatu. Orang tua mereka menjadi korban kebrutalan militer Myanmar.
Fadli menambahkan, harus ada solusi cepat bagi pengungsi Rohingya di Cox’ Bazar yang jumlahnya terus bertambah. "Jumlah ini terus bertambah karena kekerasan di Rakhine belum juga berhenti,” sambungnya.
Menurut Fadli, kondisi di lokasi pengungsian di Cox’s Bazar serbasulit. Yang ada adalah shelter seadanya dengan air yang sanitasi ala kadarnya
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu pun mengapresiasi lembaga-lembaga kemanusiaan termasuk dari Indonesia yang sudah turun tangan langsung membantu pengungsi Rohingnya di Cox’s Bazar. Lembaga dari tanah air yang sudah berada di tengah-tengah pengungsi Rohingya antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Aksi Cepat Tanggap Indonesia (ACT).
"Saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Bangladesh. Termasuk para relawan dari Indonesia yang sudah menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan membuka posko kesehatan bagi pengungsi Rohingya.
Fadli menambahkan, persoalan Rohingya harus menjadi isu internasional. Selain itu, sambungnya, pemerintah Indonesia harus menekan Myanmar untuk mematuhi sikap dunia internasional termasuk Perserikatan Bangda-Bangsa (PBB) guna memulangkan warga Rohingya ke tanah asal mereka di Rakhine State.