Fadli Zon Inginkan Divestasi Saham Freeport Tunggu 2021 Saja
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyakini divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) belum terjadi. Menurutnya, kabar soal divestasi perusahaan tambang emas terbesar di dunia itu hanya untuk pencitraan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fadli mengatakan, pemerintah mengklaim divestasi PTFI ke Inalum sudah berjalan. Namun, kata politikus Gerindra itu, faktanya ada informasi lain yang menyebut divestasi belum terjadi.
"Saya termasuk yang berpendapat dan meyakini itu belum terjadi, masih sebuah upaya untuk pencitraan seolah-olah sudah mengambil alih Freeport," ujar Fadli di DPR, Senin (22/10).
Menurut Fadli, jika ternyata memang belum ada transaksi jual beli maka ada kebohongan dalam klaim pemerintah soal divestasi Freeport. “Saya kira ini kebohongan yang terpimpin oleh struktur tertinggi (Jokow, red),” tegasnya.
Karena itu Fadli meminta pemerintah segera mengklarifikasi terkait polemik divestasi Freeport ini. Harapannya, gembar-gembor soal divestasi saham PTFI bukan sekadar pencitraan.
"Ini kan informasi yang harus diklarifikasi oleh pemerintah yang melakukan klaim bahwa sudah ada divestasi, tapi faktanya ada informasi lain yang mengatakan belum terjadi," jelas Fadli.
Selain itu, Fadli juga meminta divestasi PTFI tidak dilaksanakan saat ini. Sebab, kontrak pertambangan yang dikantongi PTFI baru akan berakhir pada 2021.
"Kenapa kita tidak menunggu sampai 2019 untuk proses negosiasi dan itu kembali kepada kita. Kita tinggal duduk lagi dengan pihak Freeport berapa persen pembagian sahamnya, kita bisa mayoritas dengan gratis gitu loh," tandasnya.