Fadli Zon: Kampanye Damai Jangan Cuma di Mulut
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai sangat wajar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walkout saat Deklarasi Kampanye Damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (23/9).
Fadli yang juga berada di lokasi mendengar SBY agak kecewa karena acara yang sangat baik untuk memulai proses pilpres dan pemilu damai itu telah ternodai.
“Itu dinodai insiden adanya kelompok-kelompok yang menggunakan atribut secara masif bahkan menggunakan stan melewati wilayah dilalui karnaval," kata Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/9).
Fadli heran karena ketika berjalan mengikuti defile sekitar 1-2 kilometer, melihat begitu banyak atribut yang tidak ada hubungannya dengan Deklarasi Kampanye Damai. Harusnya, kata dia, penyelenggara antisipasi karena niat bagus kampanye damai telah ternodai.
Padahal, kata Fadli, sesuai perjanjian dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), tidak ada atribut yang mendukung calon atau dari partai politik tertentu dalam acara Deklarasi Kampanye Damai tersebut.
"Pihak lain dibatasi tapi beberapa yang lain secara demonstratif melakukan pengibaran bendera secara masif, dan lain-lain yang mungkin menyinggung,” katanya.
Jadi, kata dia, sangat wajar apa yang dilakukan SBY dengan melakukan aksi walkout karena secara langsung melihat aksi yang demonstratif. "Sangat wajar, apa yang terjadi langsung dilihat Pak SBY," ungkapnya.
Fadli yang tengah menemai calon presiden Prabowo Subianto saat itu juga mengaku melihat secara langsung aksi demonstratif tersebut. "Saya menemani Pak Prabowo jalan, ya begitu secara demonstratif," katanya.