Fadli Zon Minta AIPA Dukung ASEAN Sikapi Masalah Rohingya
jpnn.com, JAKARTA - ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) untuk kesekian kalinya gagal meraih kata sepakat mengenai isu Rohingya.
Dalam Sidang Komisi Politik di General Asembly of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-41 secara daring, Rabu (9/9), delegasi DPR sebenarnya konsisten mengajak AIPA untuk satu suara menyikapi situasi Rohingya.
Ketua BKSAP Fadli Zon dalam sidang Komisi Politik itu bahkan mengajukan dua paragraf yang terkait isu Rohingya.
Paragraf tersebut merupakan adaptasi komitmen politik yang telah secara tertulis disepakati oleh para pemimpin ASEAN.
"Indonesia perlu penguatan dari parlemen atas kesepakatan di antara pemerintah negara ASEAN. Paragraf itu terkait dukungan bagi Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan, menjamin proses repatriasi yang aman dan bermartabat bagi para pengungsi Rohingya di Rakhine," kata Fadli, Rabu (9/9).
Menurut dia, usulan tersebut mendapatkan dukungan termasuk masukan dari Thailand, Malaysia. Namun, Myanmar menolak tegas pembahasan Rohingya di AIPA.
"Semestinya AIPA bisa mendukung ASEAN dalam hal sikap atas Rohingya. Apalagi dengan situasi saat ini, ketika banyak dari mereka justru terdampar di negara anggota ASEAN lainnya," ungkap anggota Komisi I DPR itu.
Persoalan Rohingya merupakan isu pelik di level AIPA sejak Indonesia pertama kali mengajukan pada Sidang Umum AIPA ke-38 di Filipina, 2017.