Fadli Zon Ungkap Dampak Mengerikan Dari Rencana Jahat Israel di Tepi Barat Palestina
jpnn.com, JAKARTA - Isu konflik Palestina-Israel kembali memanas. Pasalnya, pascakesepakatan koalisi Benyamin Netanyahu dan Jenderal Benny Gantz terbentuk, Israel berencana menganeksasi sebagian wilayah Palestina di Tepi Barat. Komunitas internasional mengecam rencana jahat Israel tersebut, termasuk Otoritas Palestina (PA) dan Hamas.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mewanti-wanti sejumlah dampak akibat rencana teranyar aneksasi Israel atas Tepi Barat itu.
“Dampak mengerikan dari rencana aneksasi itu adalah meletusnya perang terbuka Palestina-Israel secara masif, solusi dua negara akan seperti ilusi, stabilitas kawasan dan global terancam terlebih saat dunia menghadapi pandemi. Akar masalahnya karena Israel tak mau tunduk terhadap norma dan hukum internasional mana pun, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242 yang menyerukan Israel menarik diri dari wilayah-wilayah yang diduduki dalam Perang enam hari tahun 1967,” papar Fadli Zon.
Lebih lanjut, Anggota DPR RI Komisi I DPR tersebut mendesak PBB, OKI, dan masyarakat internasional lainnya segera mengambil langkah yang diperlukan.
“Saya mendesak masyarakat dunia terutama PBB dan OKI segera bertindak. Saya juga meminta Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang diselenggarakan secara daring baru-baru ini benar-benar menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mencegah aneksasi Israel itu. Boikot Israel dan mengisolasinya dari pergaulan internasional bisa menjadi pilihan,” tegas dia.
Langkah aneksasi ilegal tersebut, sambung Fadli, lantaran Israel meyakini tidak akan ada sanksi apapun atas langkahnya itu termasuk dari Dewan Keamanan PBB.
“Lebih dari tujuh dekade, Israel kerap melanggar norma dan hukum internasional. Mereka tak jera karena tak ada sanksi konkret apapun. Apalagi sekarang dunia sibuk dengan pandemi Corona. Kita perlu dorong pihak Palestina menempuh langkah yang membuat Israel jera,” kata Fadli.
“Saya mendukung ancaman Otoritas Palestina yang akan menarik diri dari kesepakatan Oslo dan mendeklarasikan kemerdekaan Palestina secara sepihak,” saran Fadli Zon yang juga Wakil Presiden The League of Parliamentarians for Al-Quds, sebuah forum parlemen global yang mendukung perjuangan Palestina.