Fahira: Capres Harus Pecahkan Tiga Persoalan Utama Guru
Kesenjangan kualitas dan kompetensi guru yang belum merata juga harus segera diretas. Ada daerah yang kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial gurunya secara umum sangat baik. Namun, di daerah lain terutama di wilayah terpencil dan terluar sangat belum memadai.
Jika kesenjangan ini terus menganga akan menjadi bencana dunia pendidikan. Padahal, lanjut dia, guru-guru di daerah terpencil dan terluar inilah yang harus mendapat prioritas berbagai pelatihan peningkatan kompetensi dan kesempatan melanjutkan pendidikan dari pemerintah. "Karena tantangan mereka lebih berat,” tegasnya.
Persoalan lain yang juga cukup serius adalah persebaran dan kesenjangan rasio guru dan murid. Menurut Fahira, terdapat dua persoalan mendasar terkait hal ini yaitu pertama perekrutan guru yang tidak sesuai dengan jumlah pendaftaran murid di segala tingkat pendidikan. Kedua, distribusi guru yang belum merata. Terjadi surplus jumlah guru di kota-kota besar, sementara, di daerah tertentu terutama di desa-desa, daerah terpencil dan terluar justru mengalami defisit guru yang cukup serius. Akibatnya, rasio antara jumlah guru dan murid di Indonesia tidak pernah ideal.
Fahira mengatakan, capres harus mempunyai terobosan terkait ini. Salah satunya adalah berani menerbitkan kebijikan penarikan kewenangan pengelolaan guru dan tenaga pendidikan ke pemerintah pusat. Sementara daerah hanya administratif saja sehingga tidak ada lagi daerah yang kekurangan dan kelebihan guru. (boy/jpnn)