Fahri Hamzah Didesak Minta Maaf Kepada Santri dan Ulama
jpnn.com - JAKARTA - Janji pasangan Capres Jokowi-JK yang akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional terus mendapatkan pujian. Salah satunya disampaikan Ketua DPP Laskar Aswaja Adhi Tobing Permana. Menurutnya, niat Jokowi-JK itu adalah untuk membalas pengorbanan para ulama dan santri yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Janji Jokowi–JK (yang akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional) ini menunjukkan capres tersebut memahami sejarah bangsa ini. Laskar Aswaja siap mendukung dan mengawalnya," kata Adhi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/7).
Menurut Adhi, ulama dan santri memang tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Karenanya, sudah sepantasnya ualam dan santri mendapatkan penghargaan setimpal.
Selain itu, Adhi juga mengecam kicauan politisi PKS Fahri Hamzah yang mengatakan bahwa Jokowi ‘sinting’. Fahri menganggap capres nomor dua itu sinting lantaran menyetujui dan menandatangani pernyataan persetujuan akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
Menurut Adhi, pernyataan Fahri mirip burung beo yang sedang berkicau. "Ini menunjukkan dia (Fahri) tidak paham sejarah dan menghina ulama dan santri di Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, Fahri yang mendukung capres Prabowo-Hatta itu diminta segera mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada para santri dan ulama di tanah air. "Kami menuntut pernyataan itu segara diralat, karena telah melukai perasaan kami sebagai para penerus ulama," pungkasnya. (mas/jpnn)