Faisal Basri, Mengejar Kursi Gubernur DKI Jakarta dengan Modal Saweran
Dapat Rp 4,7 Juta dari Bantingan Jemaat GerejaMinggu, 05 Februari 2012 – 00:05 WIB
Salah kaprah di tata ruang juga membuat Jakarta makin macet dan amburadul. "Kami menolak rencana jalan layang Antasari?Depok. Juga, enam ruas tol di dalam kota. Ini justru membuat mobil pribadi makin banyak. Akibatnya, macet tak teratasi," ungkapnya.
Kunci mengatasi kemacetan Jakarta, kata Faisal, adalah memaksimalkan public transport. Spontan, dia mencari kertas bekas dan pulpen lalu membuat coretan. "Ini Jakarta. Nah, ruas rel keretanya tinggal ditambah sembilan kilometer lagi, semua sudah terhubung," ujarnya sambil membuat lingkaran.
Pembangunan mal yang terpusat di tengah kota makin menambah kemacetan. Apalagi, banyak membuat U-turn atau putaran balik yang menguntungkan mereka. "Di mana posisi putar mobil di Jakarta ini jadi transaksi. Akibatnya, traffic jadi kacau," katanya.
Idealnya, mal berkembang di pinggiran kota sehingga arus ekonomi tumbuh merata dan kemacetan bisa terurai. "Kami selalu memulai kunjungan warga dari wilayah pinggir, kami sapu pelan-pelan hingga ke tengah," jelasnya. Pinggiran Jakarta seperti daerah Cakung, Kamal, dan Cengkareng adalah daerah urban dan kantong-kantong wilayah miskin di Jakarta.