Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Faizal Basri Beber Modus Mafia Migas

Minggu, 07 September 2014 – 23:32 WIB
Faizal Basri Beber Modus Mafia Migas - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penetapan Menteri ESDM, Jero Wacik sebagai tersangka kasus korupsi kembali mencuatkan pembicaraan tentang praktik mafia migas. Lantas bagaimana sebenarnya sepak terjang para mafia yang disebut-sebut sebagai biang keladi rusaknya tata kelola migas Indonesia itu?

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menjelaskan, salah satu contoh praktik mafia sektor migas adalah pengadaan BBM bersubsidi. Menurutnya, BBM jenis RON 88 yang digunakan Pertamina sekarang adalah produk yang sudah tidak laku di pasar internasional.

"Di seluruh dunia tidak ada lagi yang pakai RON 88 karena merusak lingkungan. Dengan harga yang kita bayar sekarang, harusnya bisa dapat yang lebih bagus seperti RON 98," kata Faisal kepada wartawan usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (7/9).

Faisal mengatakan, di balik pengadaan RON 88 adalah sosok  Muhammad Riza Chalid, pengusaha minyak terkemuka yang selama ini disebut-sebut sebagai orang dekat sejumlah elite pemerintahan. Faisal pun membeber cara Riza bermain migas.

"Kita sebut sajalah terbuka namanya, Muhammad Riza Chalid. Pertamina dipaksa membeli minyak dari dia padahal gak perlu. Tapi dibuat situasinya seolah-olah tanpa Riza Chalid, Indonesia bakal kolaps," jelasnya.

Tidak hanya memonopoli suplai BBM, kerjasama Riza dan Pertamina juga sangat tertutup. Mulai dari spesifikasi RON 88 sampai harga yang pembelian oleh Pertamina juga tidak pernah diungkap ke publik.

Pengadaan BBM untuk keperluan pembangkit listrik milik PLN juga menjadi lahan basah bagi Riza Chalid. Menurut Faisal, PLN selama ini dipaksa membeli solar dari Riza dengan harga yang tidak wajar. Akibatnya, ongkos produksi BUMN itu membengkak dan pemerintah pun terpaksa harus menggelontorkan subsidi untuk menutupinya.

"Kenapa PLN tidak diizinkan beli solar sendiri, harus dari Pertamina yang sebenarnya cuma calo buat Riza? Kalau PLN beli sama orang lain nanti ketahuan harga yang sebenarnya bisa lebih murah," tutur Faisal.

JAKARTA - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penetapan Menteri ESDM, Jero Wacik sebagai tersangka kasus korupsi kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News