Faktor Human Error Mencuat
Gunung Salak, Rute Pilihan PilotJumat, 11 Mei 2012 – 07:30 WIB
Rencananya, dia juga yang akan mengkomandoi SSJ100 untuk joy flight di dua negara lagi yakni Laos dan Vietnam. Itulah kenapa, Sunaryo sulit menemukan alasan kalau Alexander dinilai kurang bisa menaklukkan langit Nusantara. "Dia tidak pernah mengeluhkan kondisi pesawatnya selama ini," tuturnya.
Kahumas Basarnas Gagah Prakoso di Terminal Kedatangan Bandara Halim menjelaskan kalau SSJ100 tidak mengirim sinyal emergency sebelum hilang kontak. Makin menguatkan kalau pesawat tersebut mengalami benturan di Gunung Salak secara tiba-tiba.
Gagah menjelaskan, pilot tersebut turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6 ribu kaki untuk mengindari awan. Seperti diketahui, pesawat tidak ramah dengan awan karena bisa menyebabkan goncangan alias turbulensi. Kemungkinan besar, Alexsander Yablontsev ingin menghindari awan yang terlampau banyak.