Farhan Hamid: Berkurban Bentuk Kesalehan Sosial

jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid mengatakan berkurban memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam. Selain mendekatkan diri kepada Allah, berkurban untuk berbagi sekaligus bermanfaat untuk menjauhkan diri dari sifat tamak.

"Allah mempunyai alasan dalam memerintahkan umat-NYA supaya melakukan kurban dan berbagi sesama orang yang tidak mampu. Keikhlasan umatnya diuji dalam setiap kehidupan manusia, utamanya di saat perayaan Iduladha. Berkurban tidak memengaruhi ekonomi," kata Farhan Hamid dalam keterangan persnya, Kamis (17/10).

Bagi Farhan, penyembelihan hewan qurban juga merupakan simbol atau perwujudan dari mematikan sikap ego atau mementingkan diri sendiri dan kelompok. Termasuk kata dia, mengubur sikap tamak dan rakus yang berujung pada kerusakan alam dan korupsi, lalu menggantinya dengan pengorbanan untuk menghormati serta memuliakan sesama manusia.

"Ini adalah sebuah ritual yang akan selalu relevan sepanjang masa untuk kemajuan sebuah bangsa,” tandasnya.

Sebagai kader PAN, Farhan lantas menyampaikan salam persaudaraan pada seluruh umat muslim di tanah air. Ia juga tidak lupa mengingatkan kader PAN lainya untuk terus menjaga tali silaturahmi dengan berbagai komponen bangsa, saling bahu-membahu dan membantu golongan yang masih belum beruntung agar terentas dari kemiskinan.

“Karena selain merupakan simbol dari sebuah pengorbanan yang tulus atas ketaatan pada perintah Allah, qurban juga merupakan bentuk kesalehan sosial yang bisa mengatasi berbagai problem sosial, terutama kemiskinan,” kata Farhan.

Kesalehan sosial ini, tambah Farhan tentu tidak hanya dilakukan pada saat Iduladha saja. Melainkan harus terus dipupuk dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata, setiap hari, setiap tahun, sepanjang masa.

Sementara Ketua Panitia Qurban DPP PAN, Syamsidar Siregar menjelaskan, pada hari raya Qurban tahun ini dengan menebar ratusan hewan kurban ke berbagai daerah yang membutuhkan, terutama di daerah yang masih menjadi kantong kemiskinan, serta masyarakat yang terkena musibah, baik itu musibah banjir, kebakaran, mau pun akibat bencana alam lainnya.