Fasilitasi Anak Pedagang, Enam Tahun Miliki 115 Santri
jpnn.com - PASAR di Jakarta identik kumuh, semrawut dan tak terawat. Tapi berbeda dengan Pasar Bata Putih. Salah satu pasar di Kecamatan Kebayoran Lama itu cukup terawat bahkan memiliki fasilitas Taman Pendidikan Alquran (TPA). Seperti apa?
DANANG FAJAR
Siang kemarin (5/9) seperti biasa pengunjung memadati Pasar Bata Putih, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tidak ada yang membedakan pasar itu dengan pasar lainnya. Transaksi jual beli terus berlangsung hingga sore hari. Puluhan pedagang berlomba-lomba menarik konsumennya agar mau berbelanja di tempat mereka berjualan. Namun suasana di pasar tersebut, berubah drastis ketika memasuki sore hari.
Secara perlahan satu persatu pedagang yang memiliki anak maupun warga yang berada di sekitar pasar beranjak ke lantai tiga pasar tersebut. Mereka mengantarkan anak-anak mereka untuk belajar mengaji di TPA Al Khoiriyah yang berada di lantai 3 Pasar Bata Putih tersebut.
Kepala Pasar Bata Putih, Ahmad Subhan mengatakan pembentukan TPA berdasar kesepakatan pedagang yang rata-rata memiliki anak dan diajak saat berjualan. mereka ingin agar anaknya memiliki kegiatan saat mengikuti orangtuanya berdagang mencari nafkah di sana.
”TPA ini sudah ada di sini sejak 2007 lalu,” ujar Subhan saat berbincang dengan INDOPOS (Grup JPNN).
Dia juga mengatakan, tahun pertamanya 25 anak-anak belajar di sana. Pria yang akrab disapa Aan ini juga mengatakan, saat kali pertama di buka para santri TPA Al Kohiriyah itu wajib membawa peralatan mengaji. Seperti buku Iqro, Alquran dan Juz Amma. Namun perlahan, para pedagang dan warga sekitar turut membantu menyumbangkan peralatan mengaji.
”Bahkan kami juga dapat bantuan meja untuk mengaji para santri,” katanya juga.