Fenomena Egy Maulana Kembali Merumput di Indonesia, Kans ke Eropa Habis?
jpnn.com - JAKARTA - Suatu hari pada Januari 2018, pernyataan terucap dari pesepak bola muda Indonesia yang paling fenomenal saat itu, Egy Maulana Vikri.
"Saya ingin bermain di kompetisi tinggi di UEFA Champions League (Liga Champions). Saya ingin menjadi pemain pertama Indonesia yang main di sana," kata Egy ketika menghadap Menpora kala itu, Imam Nahrawi.
Harapan Egy Maulana Vikri saat itu memang menjadi tanda tanya besar, tetapi dia membuktikan bisa berkarier bersama tim asal Polandia, Lechia Gdansk. Karena itu, semua perhatian publik tertuju padanya.
Hampir lima tahun dia berada di Eropa, sejak pertengahan 2018, Egy sudah berkarier di Benua Biru. Ada beberapa klub yang menjadi pelabuhannya. Lechia Gdansk di Polandia, FK Senica (Serbia), sampai Zlate Moravce (Slovakia), pernah jadi pelabuhan Egy.
Catatan resminya, Egy total sudah bermain sebanyak 46 kali dalam empat tahun lebih kariernya di Eropa. Sebelas kali main di Lechia Gdansk, 26 kali di FK Senica, dan sembilan kali di Zlate Moravce.
Total hanya dua gol yang diciptakan pemain yang sempat dijuluki Messi-nya Indonesia itu. Namun, dia bisa memberikan assist lebih banyak dengan lima kali.
Melihat jam terbang itu, tentu bukan catatan yang bagus. Selama empat tahun berkarier, jumlah pertandingan yang dijalani Egy Maulana Vikri sangat minim. Jika dirata-rata, Egy main sepuluh kali setiap tahun.
Jumlah 46 kali main itu jauh dari banyaknya pertandingan yang ideal bagi seorang pemain dalam satu musim, baik di kompetisi resmi maupun laga lainnya.