Fera Arsiantie, Perempuan di Balik Pembelian 17 Tank Amfibi Rusia
Deg-degan Tiga Minggu Menunggu Kapal DatangSabtu, 18 Desember 2010 – 10:11 WIB
Meski demikian, perjalanan selama 12 jam ke Moskow, ditambah 2 jam menuju Kota Kurgan, harus dilalui dengan tegar walaupun melelahkan. Di Kurgan itulah tank-tank yang memiliki kemampuan menembak 10 peluru per menit tersebut diproduksi. Bahkan, tidak jarang Fera harus menjadi team leader yang dikirim untuk uji fungsi. "Karena perempuan sendiri, saya sampai dijuluki seperti BMP-3F, beautiful but dangerous," ucapnya lantas tertawa.
Jika melihat fisik BMP-3F, bisa jadi julukan itu pas disematkan kepada Fera. Maklum, fisik tank tersebut memang menarik. Tidak seperti tank amfibi umumnya karena memiliki snorkel (sirkulasi udara untuk manuver di laut). Istimewanya, saat manuver, tidak sedikit pun air masuk ke ruang tempur. Selain itu, BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus. Di antaranya, konstruksi (chassis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah dirawat, dan minim pemeliharaan.
Berbagai fitur khusus itulah yang membuat BMP-3F menjadi kendaraan tempur (ranpur) segala medan berat. Tapi, tetap diimbangi dengan kemampuan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik. Aplikasi persenjataan baru (SKS arteleri-roket-meriam) dengan sistem kontrol penembakan otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak membuat tank tersebut sangat berbahaya di medan perang.